image (10) (1)

11 April 2025

Mengenal Pak Adam Musi Lebih Dalam

Pemimpin Baru Kolping Indonesia yang Lebih Suka Bekerja daripada Bicara

Ruteng, April 2025
“Saya kira Romo, imam dari Ruteng, waktu pertama kali ketemu di tahun 2018,” cerita Etty Seda dari Kolping Kupang sambil tersenyum. Penampilan rapi, nada bicara yang tenang, jalan yang tenang dan sikap penuh hormat memang membuat banyak orang sempat keliru menebak siapa Adam Musi sebenarnya.

Bukan Romo. Bukan pejabat. Tapi seorang awam Katolik sederhana yang sejak muda konsisten melayani, membina, dan membela orang kecil. Kini, di usianya yang ke-62, Adam dipercaya sebagai Ketua Kolping Indonesia periode 2025–2030—suatu kepercayaan besar yang datang bukan karena ambisi, tapi karena rekam jejak panjangnya yang diam-diam berbicara lebih keras daripada kata-kata.

Tidak Banyak Bicara, Tapi Banyak Bergerak

Adam lahir di Ende, 11 November 1962. Sejak muda, ia menekuni dunia pastoral dan pendidikan iman. Tahun 1987, ia lulus dari Institut Pastoral Indonesia (IPI) di Malang dan langsung terjun ke lapangan—mendampingi anak muda, membina umat, dan menghidupkan nilai-nilai Injil di tengah realitas hidup masyarakat.

Namun jalan pelayanannya tak berhenti di gereja. Tahun 1994, Adam mulai mengabdi di Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi Keuskupan Ruteng. Selama 20 tahun di sana, ia merancang program-program nyata untuk membantu petani, nelayan, hingga komunitas adat agar lebih mandiri dan berdaya.

“Adam itu nggak banyak ngomong. Tapi langkah-langkahnya selalu berdampak,” ungkap Tarsi Hurmali, sahabat dekat dan koleganya di Yayasan AYO Indonesia. “Ia membangun jembatan—bukan dari batu dan semen, tapi dari harapan dan kepercayaan.”

Setelah menyelesaikan tugasnya di keuskupan, Adam tak berhenti melayani. Ia terlibat dalam program pengembangan kopi bersama AIP-PRISMA AUSAID dan VECO Indonesia—mendampingi para petani agar tidak hanya bertahan hidup, tapi juga maju. Ia juga ikut dalam proyek pertanian berkelanjutan bersama Kementerian Lingkungan Hidup.

Semua itu ia jalani dengan satu semangat: mendampingi, bukan menggantikan. Memberi ruang, bukan mengambil alih.

Dikalungi hadiah dari Ketua Kolping Timor Leste, Ibu Maria Ligia

Bersama Kolping, Kembali ke Akar

Adam sudah lama bersama Kolping. Ia memimpin Kolping Keuskupan Ruteng sejak 2016, lalu dipercaya memimpin Keluarga Kolping Kumba pada 2023. Baginya, Kolping bukan hanya organisasi, tapi rumah perjuangan yang nyata—tempat umat belajar tumbuh, bekerja, dan bermimpi.

“Om Adam itu tenang. Tidak banyak bicara, tapi kerja jalan. Melayani dan penuh respek bahkan kepada kami yang muda.  Dia bukan tipe yang sibuk pencitraan—tidak. Kalau dia sudah turun tangan, kita yakin, ini bakal beres,” komentar Paulce Parera, teman perjuangan di Kolping.

Hidup Sederhana, Nilai Mendalam

Di luar Kolping, Adam juga memimpin Pengurus Yayasan AYO Indonesia, membantu mengelola keuangan paroki sebagai Wakil Ketua Dewan, bahkan ikut mendirikan koperasi kredit untuk para pekerja pastoral (Kopkardios). Tapi ia tidak pernah merasa besar karena semua itu. “Itu hanya cara kecil saya menjawab panggilan,” katanya dengan rendah hati saat ditanya soal banyaknya peran yang ia emban.

Harapan Baru untuk Kolping Indonesia

Pemilihan Adam sebagai Ketua Kolping Indonesia terasa seperti jawaban dari harapan yang lama dirawat: bahwa organisasi ini akan dipimpin oleh orang yang tahu jalan, pernah menapakinya, dan bersedia berjalan bersama.

Dalam masa yang penuh tantangan ini, dari krisis ekonomi hingga krisis iklim, Kolping butuh sosok yang bisa menjaga jati diri gerakan sambil menjawab zaman: sosok seperti Adam Musi—yang lebih suka bekerja daripada bicara, dan lebih senang melihat orang lain tumbuh daripada dirinya sendiri dikenal.

Sebagaimana pesan Beato Adolph Kolping:
“Kita bisa melakukan banyak hal jika sungguh-sungguh ingin. Kita bisa melakukan hal besar jika kekuatan-kekuatan kompeten bekerja bersama.” Kita bersatu untuk maju!!

Pengukuhan dan Pemberkatan oleh Preses Nasional Rm Jossy, Pr.