Oleh: Oni Sene
Ruteng, NTT – Kolping Kumba Ruteng, komunitas Keluarga Kolping di Keuskupan Ruteng, telah menempuh perjalanan lebih dari dua dekade sejak berdiri pada tahun 1998. Bermula dari Keluarga Beriman Ende Lio (KABEL) di akhir 1980-an, komunitas ini berkembang menjadi Keluarga Kolping Kumba Ruteng, dengan anggota dari berbagai etnis, di bawah kepemimpinan ketua perdana Alm. Alfons Sene dan Preses P. Horst Baum, SVD.

Selama lebih dari 25 tahun, Kolping Kumba Ruteng telah menjadi simbol kebersamaan, solidaritas, dan pengembangan. Kegiatan rutin mencakup doa bersama, kunjungan keluarga sakit, arisan bulanan, serta usaha simpan pinjam. Komunitas ini juga aktif terlibat dalam kegiatan sosial seperti bakti sosial, pendampingan pendidikan anak-anak, dan pemberdayaan ekonomi keluarga.


Apa yang istimewa dari Kolping? “Dukungan solidaritas internasional Kolping, yang memiliki lebih dari 500 ribu anggota di 60 negara, memperkuat komitmen Kolping Kumba untuk terus berkarya. Penting itu membina kekeluargaan, hadir dalam setiap pertemuan, dan saling mendukung,” tandas Ketua Kolping Kumba Ruteng, Pak Adam Musi.
Ke depan, Kolping Kumba Ruteng berharap dapat memperluas program pemberdayaan, meningkatkan keterlibatan generasi muda demi mewujudkan visi Kolping: memperjuangkan kehidupan keluarga, masyarakat, dan Gereja. Dengan semangat Beato Adolph Kolping, komunitas ini terus berkomitmen menjadi agen perubahan positif di Ruteng dan sekitarnya.